Wisata
Kembangkan Pulau Kei, Maluku Luncurkan Program One Village One Innovation |
Written by Administrator
|
Tuesday, 09 February 2021 03:08 |
Kei merupakan pulau yang terletak di wilayah perbatasan Indonesia atau tepatnya di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Pulau ini menyimpan aneka ragam sumber daya alam berlimpah dengan suguhan pemandangan eksotis yang berpotensi menarik banyak wisatawan. Meski demikian, pulau ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas karena berada di wilayah perbatasan timur Indonesia.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara berkomitmen untuk mengembangkan pulau tersebut melalui program pembangunan desa One Village One Inovation (OVOI) atau satu desa satu inovasi. Program tersebut diluncurkan jelang peringatan Hari Sumpah Pemuda di Jakarta, Selasa (27/10/2020). Konsultan Pariwisata Maluku Tenggara Rahtika Diana mengatakan, konsep tersebut baru dilakukan di wilayah Maluku Tenggara.
"Jadi, dengan pilot project ini diharapkan, Maluku Tenggara namanya semakin dikenal (luas)," ujar Rahtika dalam acara tersebut. Rahtika menjelaskan, program OVOI ini bertujuan untuk mengembangkan potensi desa melalui partisipasi aktif masyarakat setempat untuk membangun wilayah Maluku Tenggara.
Jika partisipasi dan kesadaran tersebut telah terbangun, hal ini akan membuat desa-desa di Maluku Tenggara (termasuk Pulau Kei) menjadi pusat pertumbuhan ekonomi wilayah perbatasan. Sejauh ini, Pemerintah tengah membangun jalan trans-Kei Besar untuk melancarkan konektivitas di wilayah itu. Namun, pembangunannya mengalami kendala karena adanya Pandemi Covid-19.
Perlu diketahui, Kei Besar telah ditetapkan sebagai sebagai wilayah perbatasan NKRI berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 6 tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-pulau Kecil Terluar. Selain itu, Peraturan Presiden RI Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024.
|
|
Pulau Bair di Maluku Tenggara, Pulau Kosong dengan Alam yang Menakjubkan |
Written by Administrator
|
Tuesday, 09 February 2021 03:02 |
Kepulauan Kei di Maluku Tenggara memiliki sejuta pesona alam yang sayang untuk dilewatkan,
|
Read more...
|
Potensi Pariwisata Maluku Melebihi Bali |
Written by Administrator
|
Wednesday, 12 December 2018 01:49 |
Tokoh agama di Bali, Ida Pangelingsir Agung, menyatakan kekagumannya akan potensi pariwisata di Provinsi Maluku.
|
Read more...
|
SIDAYR, Perahu Layar Colie Peserta Kedua Masuk Finis |
Written by Administrator
|
Friday, 10 August 2018 03:02 |
Perahu layar Colie dari Australia menjadi peserta kedua yang masuk finis di pantai Amahusu Ambon
|
Read more...
|
Potensi Wisata di Pulau Yamdena |
Written by Administrator
|
Thursday, 22 February 2018 02:49 |
Pulau Yamdena di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) memiliki potensi wisata yang cukup kaya,
|
Read more...
|
|
Arumbai Manggurebe, Tujuh Desa Beradu Cepat |
Written by Administrator
|
Monday, 11 September 2017 02:49 |
Tujuh desa dari Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon beradu cepat dalam kompetisi mendayung perahu "Arumbai Maggurebe" di Festival Teluk Ambon 2017 yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Sabtu (9/9).
"Arumbai" merupakan perahu tradisional Maluku, panjangnya sekitar 10 meter, ramping dan tidak bercadik, bisa memuat penumpang lebih dari 20 orang. Sedangkan "manggurebe" artinya berlomba cepat.
Di perlombaan tahunan tersebut ada tujuh desa yang berpartisipasi, yakni Haria, Nolloth, Itawaka, dan Pia dari Kecamatan Saparua, dan Abubu, Kecamatan Nusalaut. Kelima desa ini berasal dari Kabupaten Maluku Tengah.
Dua peserta lainnya adalah Desa Latuhalat dan Silale dari Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Ketujuh desa ini berkompetisi dengan arumbai yang mereka bawa dari desa masing-masing. Perahu-perahu itu dicat dengan beraneka warna yang menarik.
Tiap arumbai memuat 30 orang belang (pendayung) dan dua orang yang bertugas menyemangati tim dengan memukul-mukul tifa, juga mengarahkan arah haluan perahu.
Berbeda dengan enam desa lainnya, Nolloth tampil dengan dua tim arumbai, satu tim membawa nama Nolloth, satu tim lagi mengusung nama Nohas yang merupakan akronomim dari Nolloth dan Haruku-Sameth dari Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Kedua desa ini adalah saudara pela (hubungan kekerabatan antar satu atau dua desa sekaligus yang tidak berkaitan saudara kandung).
Start dari Dermaga Tirta Kencana di Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, delapan arumbai beradu cepat mengarungi laut Teluk Ambon Bagian Dalam untuk finish di bawah Jembatan Merah Putih (JMP) tak jauh dari area Taman JMP.
Hampir setengah jalan menuju garis finish, arumbai dari Desa Latuhalat tiba-tiba terbalik, akibatnya mereka tidak dapat menyelesaikan perlombaan, dan hanya tujuh arumbai dari enam desa yang maju terus hingga garis finish.
Peserta Arumbai Manggurebe dari Haria (Foto : Nendissa Dann) Arumbai Haria dan Nohas mencapai garis finish hampir bersamaan, kemudian disusul oleh Nolloth dan Itawaka.
Kendati perlombaannya telah digelar, hasil akhir dan juara Arumbai Manggurebe akan diumumkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Maluku saat berakhirnya Festival Teluk Ambon yang dijadwalkan akan ditutup oleh Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, di Taman JMP pada 10 September 2017.
Perlombaan Arumbai Manggurebe selalu menyedot perhatian masyarakat. Setiap tahunnya jalan raya yang berada di pesisir jalur lewatnya perahu peserta, macet karena banyaknya masyarakat berkerumun untuk menyaksikannya.
Tahun ini beberapa desa yang selalu menjadi peserta Arumbai Manggurebe, tampak absen di tahun ke-12 perlombaan, misalnya Porto dan Ihamahu dari Kecamatan Saparua, sudah dua tahun terakhir ini dua desa itu tidak tampil.
Sumber : Tribun Maluku |
Written by Administrator
|
Tuesday, 18 July 2017 01:42 |
Tidak akan bosan membahas Pulau Seram, Provinsi Maluku. Pulau tersebut punya banyak lokasi yang indah,
|
Read more...
|
Written by Administrator
|
Thursday, 18 May 2017 01:20 |
Kepulauan Tanimbar yang sekarang menjadi Kabupaten Maluku Tenggara Barat, memiliki kebudayaan
|
Read more...
|
LIPI: Kondisi Teluk Ambon 2016 Dinamis |
Written by Administrator
|
Thursday, 16 February 2017 03:14 |
Peneliti Pusat Penelitian Laut Dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPLD-LIPI) Hanung Mulyadi mengatakan hasil monitoring
|
Read more...
|
|
|
|
<< Start < Prev 1 2 3 Next > End >>
|
Page 1 of 3 |
|
|
|
|
Migrasi & Pelaporan LKPM OSS 1.1


BPMD Facebook
Pengunjung
 | Today | 59 |  | Yesterday | 505 |  | This week | 2532 |  | This month | 14848 |  | All | 1618334 |
|
|