Distan Maluku Kembangkan Dua Desa Organik |
|
|
|
Written by Administrator
|
Tuesday, 09 August 2016 01:05 |
Multithumb found errors on this page:
There was a problem loading image /var/www/vhosts/dpmptsp-maluku.com/httpdocs/images/stories/berita/rempah organik.jpg
Nilai Tukar Petani (NTP) tertinggi di Maluku Juli 2016 masih diterjadi di subsektor hortikultura sebesar 112,84, sedangkan NTP
terendah terjadi di subsektor tanaman perkebunan sebesar 95,75. Tingginya NTP pada subsektor hortikultura ini ditanggapi positif oleh Ir. Tia Amma Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian provinsi Maluku. Kepada Tribun-Maluku.com diruang kerjanya Kamis (4/8) Ir. Tia Amma katakan, NTP di subsektor hortikultura selalu naik karena setiap tahun ada pengembangan usaha tani pada subsektor ini.
Dicontohkan, ada 31 Hektar pada 4 kecamatan di Kota Ambon yaitu Kecamatan Leitimur Selatan, Baguala, Teluk Ambon dan Nusaniwe, yang dikembangkan usaha jenis sayuran daun dan jenis sayuran buah dengan dana APBD Maluku.
Sayuran Organik Tahun 2016 ini dengan dana APBN dikembangkan dua Desa Organik yaitu Desa AirLow Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon dan Desa Telaga Kodok Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah.
Tujuan desa organik adalah tanaman yang ditanam termasuk tanaman organik, tidak memakai pupuk pestisida namun pupuk kompos dan pestisida nabati. Desa Organik ini dikembangkan hingga tahun 2018 dan kini sudah dalam tahap pembinaan dan usaha tanam.
Tanggungjawab pembinaan desa organik ada pada Bidang Hortikultura Distan Maluku, dengan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Kementerian Pertanian RI.
"Jika sudah memenuhi unsur organik maka kedua desa organik tersebut akan mendapat sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi Organik (LSO), dan pemilihan desa organik sangat selektif baik dari segi kemampuan petani, ketersediaan lahan serta respon petani sangat baik,"ucapnya.
Sumber : Tribun Maluku
|