Jokowi Berharap Blok Masela Dorong Industri Turunan dan Serap Tenaga Kerja Lokal PDF Print E-mail
Written by Administrator   
Wednesday, 21 August 2019 02:25

b_100_60_16777215_0___images_stories_berita_jokowi.jpgPresiden Joko Widodo berharap rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) proyek LNG Lapangan Abadi di Blok Masela Provinsi Maluku dapat mendorong lahirnya industri turunan seperti petrokimia.

“Ini adalah sebuah investasi yang sejak kita merdeka, ini investasi yang paling besar dan dari sisi dampak nantinya itu bisa ratusan ribu yang bekerja di sana apabila dikembangkan ke derivatif di bawahnya seperti (industri-industri) petrokimia,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Jumat (19/7/2019).

“Ini yang saya sampaikan terus, akan kita kawal dan kita harapkan konstruksi bisa segera dimulai sehingga sesuai jadwal. Nanti tahun 2027 sudah bisa beroperasi dengan baik, dampak nanti ‘capital inflow’, uang masuk, modal masuk ke Indonesia akan memberikan dampak juga ke ekonomi kita,” tambah Presiden.

Presiden juga meminta agar Inpex sebagai pihak yang membangun kilang untuk menggunakan muatan lokal sebesar mungkin.

“Saya sudah sampaikan kemarin kepada Inpex, saya minta ‘local content’ setinggi-tingginya, penggunaan tenaga kerja karyawan dari daerah lokal dan Indonesia juga sebanyak-banyaknya,” tegas Presiden.

Penandatanganan revisi Rencana Pengembangan (PoD) Proyek Minyak dan Gas Blok Masela Kepulauan Tanimbar Maluku sudah dilakukan pada pekan lalu (baca : Menteri ESDM Teken Revisi Rencana Pengembangan Blok Masela).

Pada Selasa (16/7), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dengan didampingi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Mulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto, CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda menyerahkan PoD Lapangan Abadi, Blok Masela kepada Presiden Joko Widodo.

Inpex Masela Ltd., anak usaha Inpex Corporation, akan membangun kilang gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) darat dengan kapasitas 9,5 juta ton per tahun dan gas bumi sebesar 150 MMSCFD. Proyek ini diperkirakan beroperasi pada 2027.

CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda menuturkan, Inpex mengklaim proyek Lapangan Abadi di Blok Masela akan memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi pendapatan Indonesia sampai dengan 153 miliar dolar AS atau setara Rp2.142 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS) hingga akhir fase produksi pada 2055 mendatang.

Menurut Jonan, pembangunan Lapangan Abadi akan dapat menyerap 30 ribu tenaga kerja langsung maupun pendukung dan saat beroperasi akan menyerap tenaga kerja antara 4.000 sampai 7.000 orang termasuk pembangunan industri petrokimia.

Sebagai tambahan atas persetujuan revisi PoD, Pemerintah juga menyetujui permohonan untuk alokasi tambahan waktu selama 7 tahun dan perpanjangan Production Sharing Contract (PSC) Wilayah Kerja atau Blok Masela selama 20 tahun hingga 2055.

Selanjutnya, Inpex akan terus bekerja bersama Shell sebagai mitra kerja untuk memulai aktivitas persiapan yang diperlukan dalam rangka melaksanakan kegiatan Front End Engineering Design (FEED).

Dengan mulainya proyek ini, pemerintah Indonesia akan menerima investasi sekitar 39 miliar dollar AS dan Inpex sekitar 37 miliar dolar AS. Angka tersebut sudah termasuk 10 persen milik daerah, sehingga Inpex dan Shell hitungannya bisa terima 33,3 miliar dolar AS. Potensi ini masih bisa dioptimalkan dari dampak berganda seperti industri petrokimia dan potensi investasi 5 miliar dolar AS di daerah tersebut.

Proyek Lapangan Abadi adalah proyek pengembangan LNG skala besar terintegrasi pertama yang dioperasikan oleh Inpex di Indonesia sebagai operator, sesudah Proyek LNG Ichthys di Australia.

Jumlah output gas alam di Lapangan Abadi sebesar 10,5 juta ton per tahun, mencakup sekitar 9,5 juta ton gas alam cair/LNG per tahun, dan memasok penyediaan gas untuk lokal melalui jalur pipa. Untuk kondensatnya, mencapai sekitar 35.000 setara barel minyak per hari.

Pengelolaan Lapangan Gas Abadi di Blok Masela untuk menghasilkan LNG yang telah disetujui oleh pemerintah untuk dikembangan oleh Inpex Corporation berpotensi membuka lapangan pekerjaan kepada sebanyak 73.000 orang selama periode 33 tahun. (Baca : Blok Masela Berpotensi Buka Pekerjaan 73.000 Orang)

Sementara itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto memperkirakan produksi LNG dari Lapangan Gas Abadi Blok Masela di Maluku sudah akan dapat dimulai pada tahun 2027 mendatang (baca : SKK Migas Prediksi Produksi LNG Blok Masela Mulai 2027).

Sumber : Tribun Maluku

Jokowi Berharap Blok Masela Dorong Industri Turunan dan Serap Tenaga Kerja Lokal
 

Artikel Terkait

 

Migrasi & Pelaporan LKPM OSS 1.1

BPMD Facebook

Pengunjung

mod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_countermod_vvisit_counter
mod_vvisit_counterToday37
mod_vvisit_counterYesterday505
mod_vvisit_counterThis week2510
mod_vvisit_counterThis month14826
mod_vvisit_counterAll1618312